Hanya Berbagi

Kau sedang merasakan apa yang pernah ia rasakan dulu, saat aku hendak pergi meninggalkan dia yang baru saja memberi rasa nyaman padaku. Ia takut, namun hanya mampu ikut. Ikut dalam perjalanan cerita yang diberikanNya. Hingga pada akhirnya ia menyerah. Enggan menyampaikan padaku, namun aku peka semua itu. Aku tahu, ia sedang tak nyaman dengan semua jarak yang kuperbuat di antara kami. Namun apalah dayaku, hanya mampu berkata, "Kita tak seharusnya seperti ini." Bahkan ia menyetujuinya dan berakhir sunyi di antara kami. Namun dalam kesunyian itu, doa-doaku semakin nyaring saat tengah merindu. Kau tahu begitu campur aduk perasaanku? Sesak karena merasa ada yang hilang, namun bahagia karena aku masih bisa merasakan nikmatnya merindu. Saranku, lepaskanlah semua rasa harapmu, rasa cemasmu, rasa penasaranmu. Cobalah untuk menikmati apa yang terjadi. Karena semakin kau berharap, semakin sakit pula luka itu bersemayam dalam kalbu. Tak usah berpura-pura baik-baik saja. Aku pernah merasakannya. Aku tahu, itu luka. Kita merasa yang sama. Sudah, nikmati saja. Jangan cemas, ya. Hehe

aksarasaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warna

Setiap Itu Adalah Kamu

Tanpa Suara