Maaf

Maaf, jika aku terkesan menuduhmu.
Maaf, jika aku terkesan menyalahkanmu.
Maaf, jika aku terkesan mengatakan bahwa kamu adalah yang menyakiti.
Aku sadari, tak seharusnya aku bersikap seolah aku satu-satunya orang yang tersakiti.
Namun nyatanya tidak.
Aku tidak pernah tahu, bagaimana rasa yang sedang kau rasakan saat aku mengucapkan usai.
Aku tidak pernah tahu, bagaimana rasa yang sedang kau rasakan setiap aku mem-posting segala macam kalimat rindu atau lainnya yang secara tidak langsung itu adalah untukmu.
Aku tidak pernah tahu bahwa mungkin saja kamu yang lebih merasa tersakiti daripada aku.
Maafkan aku, yang egois.
Ingin benar sendiri.
Merasa rindu sendiri.
Merasa kehilangan sendiri.
Aku pun tak pernah tahu,
Mungkin saja kau pun merasakannya.
Ribuan kata maaf ingin sekali aku sampaikan padamu yang rasanya sekarang sudah asing dengan kata "kita".
Entah indera perasaku yang salah atau memang kamu yang sudah benar-benar pergi.
Aku yakin, suatu saat nanti kau akan membaca rentetan kalimat ini.
Sekali lagi, maaf.



-rawr

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warna

Setiap Itu Adalah Kamu

Tanpa Suara