Perihal Laut

Katakan padaku,
Tempat apa yang kiranya paling ingin kau kunjungi?
Tempat apa yang kiranya akan selalu bisa mengingatkanmu tentang diriku?
Maka jika kau bertanya kembali,
Berlarilah engkau ke sana,
Ke laut itu.

Perihal laut, aku pun sangat mengaguminya
Satu kalimat yang sempat aku baca di buku favoriteku tentang salah satu alasan aku menyukai laut yaitu, "ombak adalah suara alam yang paling merdu."
Entah mengapa aku pun langsung menyetujuinya.
Bagiku, laut adalah salah satu bukti keindahan alam dan juga cara Tuhan menyampaikan sebuah pengikhlasan dan ketenangan.

Sebuah keikhlasan kiranya tak harus semua orang mengetahuinya. Sebuah keikhlasan juga tak seharusnya diumbar melalui sebuah curahan hati pada yang lain. Sebuah keikhlasan hanya bisa kau rasakan sendiri. Maka jika kau sudah merasakan keikhlasan yang lapang pada hatimu, tanyakan kembali masih perihkah jika namanya tersebut di suatu senja? Ah tak pantas jika kau masih saja mengeluh sesak pada dadamu. Laut juga mengajarkanku cara menerima. Ia selalu baik-baik saja setiap ombak menghantamnya berkali-kali. Tak masalah baginya, karena pada dasarnya laut sangat mencintai ombaknya.
Aku pun laiknya laut itu. Mencoba ikhlas, tenang, dan menerima. Susah? Memang. Siapa bilang menjadi laut itu mudah? Banyak hal yang perlu kau korbankan untuk menjadi indah.

Lagi-lagi tentang kau,
Aku tak pernah mengatakan bahwa aku berusaha mengikhlaskannya. Biarkan saja nuraniku yang mengatakannya suatu saat nanti. Dan dengan adanya tulisan ini, bisakah kau menyimpulkan maksudku?



-rawr

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warna

Setiap Itu Adalah Kamu

Tanpa Suara