Bukan, Bukan Begitu
Aku pernah begitu menggebu bermimpi mendatangi tempat yang konon katanya sangat mudah menggoreskan sejarah itu Bermimpi untuk mendatanginya bersama orang yang benar-benar aku inginkan Saat Tuhan mengabulkannya, aku benar-benar merasa sejarah itu seperti sangat dekat denganku Terasa begitu nyata di depan mata Aku seketika mematung, memandangi barang-barang bersejarah di hadapanku Disimpan dan diabadikan sebagai sesuatu yang bersejarah, mutlak untuk dikenang Apakah kisah tentang dirimu akan berakhir seperti barang-barang itu? Disimpan dan dibungkus rapih untuk menjadi salah satu tonggak keikhlasan dalam sejarahku Mutlak untuk dihormati Sebagai sosok yang berjasa dalam proses pendewasaanku Kau masih terlalu baik untuk disebut sebagai pematah angan-angan Meski banyak manusia yang pada akhirnya menepuk pundakku seraya menenangkanku dengan segala bentuk kesalahan yang kau perbuat Tidak, tidak begitu Aku masih percaya, kau bukanlah yang meretakkan hatiku Akulah pe...