Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Apakah Masih Tentangmu?

Pernah tidak kamu menyesal telah begitu tulus merasa untuk seseorang? Pernah tidak kamu menyesal telah begitu percaya menggenggam asa dari seseorang? Yang nyatanya bisa saja hilang, Lenyap Pudar seiring waktu Bukan karena kita jauh, Atau belum kembali berlabuh Namun karena aksara yang sudah lama tidak menyatu Atau bisa saja karena angan yang malu untuk mengaku Sendu, Rindu, Namun pilu Apakah sajak ini masih tentangmu? Aku juga tidak tahu Biar kau simpulkan semaumu (Jakarta, 2018)

Kita Kuat

Tidak ada yang baik-baik saja Ketika harapannya tidak datang seperti yang diminta Kecuali mereka yang percaya kepada rencana Allah Tidak ada yang masih bisa tersenyum Ketika harapannya hancur dan patah Kecuali mereka yang sadar Bahwa nikmat Tuhannya lebih besar dari kegagalannya Saudaraku, Kalian tidak sendiri Di balik kegagalan itu Allah sediakan berbagai macam obat dan mata air Ada Wudhu Yang ketika kau membasuhkannya ragamu merasa sejuk Ada Shalat Yang ketika kau melakukannya jiwamu merasa khusyuk Ada Istighfar Yang ketika kau membacanya hatimu tak lagi tertusuk Ada Al-Qur'an Yang ketika kau melantunkannya getaranmu tak lagi rapuh Ada pula, Sahabat-sahabat terbaik kita Yang senantiasa menggandeng tangan kita untuk bersama-sama kembali di jalan Allah Yang senantiasa menepuk pundak dan berujar, "Kamu tidak sendiri" Yang lalu memeluk dan berkata, "Tidak mengapa, ini hanyalah kegagalan dunia. Nikmat Allah lebih besar dari kegagalan kita. A...

Terbungkam

Dalam hitam, Aku terkadang tertikam Bukan karena kelam Namun aku meradang dalam rajam Malam tak selamanya suram Ia tahu bagaimana merayu hingga menenggelam Kau saja yang muram Rindu itu terlalu sadis menghujam (Jakarta, 2018)

Dera yang Tak Pernah Jera

Kau tahu, Aku tahu, Kita tahu, Akhirnya, Kau temukan dirimu bersandar Dalam rangkaian huruf yang telah aku ciptakan Aku malu, Kau tahu Tanpa ada keinginan berbicara Tanpa ada rasa untuk bersuara Tuhan menjawab doaku Untuk bercerita padamu Lewat sajak yang masih terjebak Dan rasa yang tak kunjung beranjak Serpihan bintang yang sempat menusuk kalbuku perlahan runtuh, Jatuh, Luruh, Hilang bersamaan dengan semua pengakuan yang kau tuturkan Tak perlu lagi aku risau Bimbang untuk berjalan maju Takut untuk menghilang lalu merindu Atau bertahan lalu merasa sendu Ah, semuanya sudah selesai Tak perlu menghilangkan rasa Menghapus luka Atau menjauhi duka Katanya, Nikmati saja Ikhlaskan kita Aku telah siap bertemu denganmu Sebagai apapun dalam hidupku Katanya, "Teruslah bersajak, Meski tak ada lagi aku di dalamnya" Aku menggeleng, Tersenyum, Aku tidak pernah tahu, sajak mana yang akan menjadi rumah terakhirmu Dan aku, tidak pernah tahu Kapan aku...